Strategi produksi memiliki peranan penting dalam menentukan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Dua strategi umum yang sering digunakan adalah Make To Stock (MTS) dan Make To Order (MTO). Sekilas terlihat sama, namun sebenarnya ada perbedaan make to stock dan make to order yang cukup mendasar.
Sangat penting untuk memahami kedua strategi ini, agar anda dapat menentukan pendekatan produksi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Selain bisa menentukan proses produksi, memahami perbedaan ini juga dapat membantu anda mengenali target bisnis dengan lebih dalam. Harapannya, langkah ini bisa mengoptimalkan pengelolaan persediaan dan memenuhi permintaan pelanggan secara efisien.
Di artikel ini, kami akan mengupas tuntas perbedaan make to stock dan make to order, termasuk kapan sebaiknya menggunakan masing-masing strategi untuk memaksimalkan keuntungan bisnis. Mari, ikuti pembahasannya di bawah ini!
Definisi Make To Stock dan Make To Order
Sebelum melangkah lebih jauh ke pembahasan perbedaan make to stock dan make to order, pertama-tama kita akan mempelajari definisi dari masing-masing strategi ini terlebih dahulu. Jadi, apa itu make to stock?
Make To Stock (MTS) adalah metode produksi yang berfokus pada prediksi permintaan. Dalam skema ini, barang diproduksi dan disimpan sebagai stok sebelum adanya pesanan dari pelanggan. Produksi dilakukan berdasarkan proyeksi pasar, dan barang sudah siap ketika permintaan datang.
Di sisi lain, Make To Order (MTO) adalah metode di mana produksi dimulai hanya setelah ada pesanan spesifik dari pelanggan. Ini berarti, tidak ada barang yang disimpan sebagai stok sebelumnya, dan produksi hanya dilakukan untuk memenuhi permintaan aktual yang sudah ada.
Dari definisi ini, kita sudah bisa melihat perbedaan make to stock dan make to order secara sekilas, bukan? Di aspek lainnya, kita masih bisa menjumpai perbedaan lain dari kedua strategi ini, terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan teknis operasional perusahaan manufaktur.
Perbedaan Make To Stock dan Make To Order
Ada beberapa perbedaan make to stock dan make to order yang mendasar dalam strategi produksi dan pengelolaan persediaan. Berikut adalah lima poin utama yang menjelaskan perbedaannya:
Waktu Produksi
Pada Make To Stock (MTS), produksi dilakukan berdasarkan prediksi permintaan pasar. Produk sudah tersedia sebelum ada pesanan, sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama. Sebaliknya, Make To Order (MTO) hanya memproduksi barang setelah pesanan diterima, yang bisa membuat waktu pengiriman lebih lama.
Risiko Persediaan
MTS cenderung memiliki risiko overstock jika perkiraan permintaan meleset. Produk yang tidak terjual dapat menjadi beban biaya karena harus disimpan dalam waktu lama. Sementara itu, MTO tidak memiliki risiko overstock karena produksi hanya dilakukan sesuai dengan permintaan aktual, meskipun risiko understock bisa terjadi jika kapasitas produksi terbatas.
Fleksibilitas Produk
Adanya perbedaan pada waktu produksi juga berdampak pada produk yang dihasilkan. Perbedaan make to stock dan make to order berikutnya terletak pada aspek fleksibilitas produk.
MTO menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam hal personalisasi produk, karena produk dibuat berdasarkan spesifikasi pelanggan. Di sisi lain, MTS cenderung menghasilkan produk yang seragam dan standar, sehingga kurang fleksibel dalam menyesuaikan kebutuhan pelanggan spesifik.
Biaya Produksi
MTS biasanya memiliki biaya produksi yang lebih rendah karena produksi dilakukan dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Efisiensi skala memungkinkan pengurangan biaya per unit. Namun, MTO mungkin lebih mahal karena produksi sering kali dilakukan dalam batch kecil dengan lebih banyak penyesuaian.
Respon terhadap Perubahan Pasar
MTS dapat merespons permintaan pasar dengan cepat, karena produk sudah tersedia untuk dijual. Namun, jika ada perubahan tren mendadak, stok yang ada mungkin tidak relevan. Sebaliknya, MTO lebih adaptif terhadap perubahan permintaan pasar, karena produksi disesuaikan dengan pesanan yang sedang berlangsung, tetapi waktu responnya lebih lambat.
Baca juga: “Cara Membuat Sistem Inventory Barang untuk Manajemen Stok“
Kapan Menggunakan Make to Stock?
Lalu kapan waktu yang tepat untuk menggunakan masing-masing strategi ini? Mari kita jelaskan satu per satu, mulai dari waktu yang tepat untuk menerapkan strategi make to stock.
Dari penjelasan perbedaan make to stock dan make to order tadi kita telah mengetahui karakteristik dari masing-masing strategi, khususnya strategi MTS. Pada dasarnya, Make To Stock (MTS) adalah pilihan terbaik ketika bisnis anda beroperasi di industri dengan permintaan yang dapat diprediksi.
MTS ideal untuk produk standar dengan volume tinggi yang selalu dibutuhkan oleh pasar. Industri seperti makanan cepat saji, elektronik konsumen, atau bahan baku umumnya menggunakan strategi ini untuk memastikan ketersediaan produk setiap saat.
Menggunakan MTS juga membantu dalam mengurangi lead time, karena produk sudah siap dan tidak perlu menunggu proses produksi. Namun, penting untuk memastikan bahwa prediksi permintaan cukup akurat untuk menghindari overstock. Dengan demikian, perbedaan make to stock dan make to order dapat membantu anda memutuskan kapan metode ini lebih efisien.
Kapan Menggunakan Make to Order?
Di sisi lain, Make To Order (MTO) cocok untuk produk-produk dengan permintaan yang lebih bervariasi atau produk yang memerlukan kustomisasi. Misalnya, dalam industri seperti pembuatan pesawat terbang, mesin industri, atau bahkan pakaian eksklusif, MTO memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menyesuaikan produk dengan kebutuhan pelanggan.
Karena produksi dimulai setelah pesanan diterima, risiko penyimpanan berlebih atau produksi barang yang tidak laku dapat diminimalkan. MTO juga memungkinkan bisnis untuk bereaksi lebih baik terhadap perubahan preferensi pelanggan tanpa terjebak dengan stok produk lama.
Dari penjelasan tentang perbedaan make to stock dan make to order sebelumnya, bisa dilihat bahwa strategi ini memiliki nilai unggulan pada fleksibilitas produk yang dihasilkan. Apalagi jika biaya produksi anda cukup tinggi, anda bisa menerapkan strategi MTO ini.
Baca juga: “5 Cara Membuat Sistem Stok Barang yang Efektif dan Akurat“
Tingkatkan Efisiensi Produksi: Pilih Software Pinnacle Tech Vision untuk Mengelola MTS dan MTO!
Kira-kira mana strategi produksi yang paling cocok untuk bisnis anda? Sebelum memilih strategi yang akan anda terapkan, pastikan untuk melakukan identifikasi kebutuhan pelanggan secara mendalam terlebih dahulu.
Perhatikan juga bahwa penerapan strategi ini perlu dilakukan dengan perhatian penuh, sebab setiap strategi melibatkan serangkaian cara kerja yang berbeda. Tidak dapat dipungkiri anda pasti akan membutuhkan bantuan alat untuk melakukan monitoring.
Kabar baiknya, Pinnacle Tech Vision hadir menyediakan solusi teknologi pengelolaan strategi produksi dan pengelolaan produk. Kelola dan sesuaikan strategi produksi bisnis anda dengan software dari Pinnacle Tech Vision!
Dengan software PTV, anda bisa memastikan strategi pendekatan yang dipilih berjalan dengan lancar, mulai dari proses perencanaan produksi, analisis pasar, hingga manajemen produk. Aplikasi PTV juga tersedia untuk diintegrasikan dengan fitur monitoring supply chain hingga pembuatan laporan yang komprehensif.
Anda menginginkan fitur kustom lainnya? Segera konsultasikan kebutuhan anda dengan tim Pinnacle Tech Vision dan dapatkan uji coba aplikasinya secara gratis. Klik tombol di bawah ini dan tingkatkan efisiensi manajemen produksi anda sekarang juga!