Manajemen persediaan memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan bisnis. Ketersediaan produk yang tepat waktu dapat meningkatkan penjualan dan memperkuat daya saing di pasar. Salah satu metode untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan cara menghitung reorder point.
Reorder point dapat membantu bisnis memastikan persediaan produk selalu sesuai dengan permintaan pasar. Dengan perhitungan reorder point yang tepat, bisnis dapat menyusun rencana pemesanan produk secara efisien, sehingga pemesanan produk bisa dilakukan tepat waktu sebelum persediaan menipis.
Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan secara lebih dalam mengenai reorder point kepada anda. Mulai dari apa itu reorder point, keuntungan dari menghitung reorder point, hingga cara menghitung reorder point. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita pembahasannya!
Apa Itu Reorder Point?
Reorder point adalah nilai atau jumlah persediaan di mana suatu bisnis harus melakukan pemesanan ulang untuk menambah stok produknya sebelum persediaannya benar-benar habis. Reorder point membantu sebuah bisnis untuk memastikan bahwa stok produk tetap tersedia dalam memenuhi permintaan pasar.
Mengetahui cara menghitung reorder point memberikan keuntungan yang berdampak pada bisnis anda. Misalnya seperti kepuasan pelanggan meningkat karena produk yang selalu dapat dibeli atau menghemat biaya operasional. Selain itu, cara menghitung reorder point juga terbilang cukup mudah.
Keuntungan yang Didapat dari Menghitung Reorder Point
Seperti yang sudah kita bahas sedikit sebelumnya, mengetahui cara menghitung reorder point dapat memberikan anda berbagai keuntungan dalam pengelolaan persediaan pada bisnis anda. Adapun, berikut beberapa keuntungan yang dapat anda rasakan dari menghitung reorder point, antara lain meliputi:
Menghindari Resiko Kehabisan Stok
Mengetahui hasil perhitungan reorder point dapat membantu bisnis anda dalam melakukan pemesanan barang secara lebih efektif. Dengan reorder point, memungkinkan anda untuk dapat memesan barang sebelum persediaan habis, sehingga operasi produksi atau berjualan tetap dapat berjalan tanpa terganggu.
Menghemat Biaya Penyimpanan
Mengetahui reorder point dapat membantu bisnis anda dalam mengelola jumlah stok produk dengan lebih baik. Hal ini dapat membantu meminimalisir potensi adanya penumpukan barang yang tidak diperlukan atau kekurangan bahan baku produksi, sehingga bisnis anda dapat menghemat biaya untuk penyimpanan.
Memperbaiki Arus Kas
Dengan pengelolaan persediaan stok yang lebih baik, memungkinkan bisnis anda dapat menjaga kelancaran arus keuangannya. Hal ini dikarenakan adanya persediaan yang sesuai dengan permintaan pasar, memungkinkan bisnis anda dapat terus melakukan penjualan tanpa kendala dan perputaran dana tetap terjaga.
Mengurangi Risiko Produk Kadaluarsa
Reorder point dapat membantu bisnis anda dalam meminimalisir dampak dari adanya produk yang kadaluarsa. Dengan mengetahui reorder point, memungkinkan bisnis anda dapat mengelola stok produk yang memiliki masa simpan terbatas agar tidak menumpuk terlalu banyak di penyimpanan.
Mengurangi Waktu Tunggu
Dengan menghitung reorder point dapat membantu bisnis anda dalam melakukan pemesanan secara tepat waktu. Hal ini memungkinkan bagian produksi maupun penjualan dalam bisnis anda tidak perlu menunggu terlalu lama dalam mendapatkan persediaan bahan baku atau produk yang siap dijual.
Meningkatkan Efisiensi Produksi
Mengetahui reorder point dapat membantu tim produksi dalam bisnis anda dapat berjalan secara lebih efisien. Hal ini dikarenakan reorder point dapat membantu memastikan bahwa persediaan bahan baku selalu tersedia, sehingga proses produk tetap dapat berjalan tanpa kendala.
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Reorder point dapat membantu bisnis anda memastikan bahwa produk selalu tersedia tepat waktu, sehingga permintaan pesanan setiap pelanggan dapat selalu terpenuhi tanpa keterlambatan maupun kendala. Hal ini memungkinkan peningkatan kepercayaan dan kepuasaan pelanggan terhadap bisnis anda.
Perencanaan yang Lebih Akurat
Reorder point yang jelas dapat membantu anda dalam menyusun rencana operasional bisnis dengan lebih baik. Melalui hasil perhitungan reorder point, anda dapat membuat perencanaan pemesanan persediaan barang hingga distribusi barang produksi secara lebih akurat.
Mencegah Resiko Barang Rusak
Menggunakan reorder point dapat membantu anda untuk selalu memesan produk dalam jumlah yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hal ini dapat mencegah resiko adanya produk yang rusak karena terlalu lama menumpuk di tempat penyimpanan.
Menjaga Kualitas Produk
Mengetahui cara menghitung reorder point, dapat membantu menjaga kualitas produk tetap konsisten. Reorder point dapat memastikan bahan baku produksi dalam bisnis anda agar selalu tersedia, sehingga tidak perlu beralih ke bahan pengganti yang mungkin memiliki kualitas yang lebih rendah.
Pemantauan Kinerja yang Lebih Baik
Reorder point dapat membantu anda dalam mengawasi bagaimana kinerja pengelolaan persediaan pada bisnis. Hal ini memungkinkan anda untuk dapat mengambil tindakan penyesuaian jika diperlukan, berdasarkan data penggunaan dan ketersediaan stok produk yang terus diperbarui sesuai kondisi terkini.
3 Cara Menghitung Reorder Point
Untuk merasakan berbagai keuntungan seperti penjelasan sebelumnya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu cara menghitung reorder point dengan benar. Terdapat tiga parameter yang harus diketahui lebih dulu dalam menghitung reorder point. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai perhitungan reorder point:
Hitung Lead Time Demand
Lead time adalah jeda waktu yang terjadi antara waktu pemesanan hingga produk diterima. Sedangkan, lead time demand adalah jumlah permintaan produk selama lead time. Hasil perhitungan ini membantu bisnis dalam mengetahui jumlah stok yang harus tersedia agar penjualan tetap berjalan saat lead time.
Contoh:
Ada sebuah bisnis sepatu yang mengambil stok produk dari pemasok yang berlokasi di China. Pemasok ini tidak pernah mengalami kendala persediaan stok dan selalu siap mengirimkan produk kapan saja. Akan tetapi, untuk pengambilan dan packing membutuhkan waktu 3 hari.
Bisnis sepatu ini setuju dengan waktu pengambilan sekaligus packing dan melakukan pemesanan. Setelah packing selesai, pesanan dikirimkan ke pelabuhan dalam waktu 2 hari. Setelah itu, pesanan masuk ke kapal untuk menyebrangi samudra yang memerlukan waktu kurang lebih 25 hari.
Sesampainya di Indonesia, pesanan barang tadi harus berhenti terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan di bea cukai. Proses pemeriksaan ini biasanya memerlukan waktu paling lama seminggu. Kemudian, barang tersebut dikirim ke lokasi bisnis tadi menggunakan kendaraan darat selama 3 hari.
Dari penjelasan di atas bisa dilakukan perhitungan lead time:
Lead time = 3+2+25+7+3=40 Hari
Untuk menghitung lead time demand, harus mengetahui terlebih dahulu rata-rata penjualan per hari dari produk tersebut. Misalnya bisnis sepatu ini dapat menjual produknya sejumlah 30 sepatu perhari. Perhitungan lead time demand nya adalah:
Lead time demand = Lead time Rata – rata penjualan perhari
Lead time demand = 40 30 =1200
Hal ini berarti, bisnis sepatu tadi harus menyiapkan 1200 sepatu untuk memenuhi pesanan pelanggannya hingga pesanan produk yang dikirimkan oleh pemasok tiba. Perlu diingat, perhitungan ini hanya bisa dilakukan saat hal-hal diluar dugaan tidak terjadi.
Hitung Safety Stock
Safety stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus disiapkan untuk mengantisipasi ketidakpastian selama waktu lead time. Safety stock ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kekurangan stok produk akibat hal yang tidak terduga seperti peningkatan permintaan mendadak atau adanya kendala dalam pengiriman.
Contoh:
Kita coba gunakan cerita dari bisnis sepatu tadi. Dari pembahasan sebelumnya, kita sudah mengetahui jika bisnis sepatu ini berhasil menjual rata-rata 30 sepatu perhari. Namun, pada hari minggu tiba-tiba penjualannya meningkat menjadi 50 sepatu.
Lalu, untuk lead time dari waktu pemesanan hingga pesanan diterima yang sebelumnya memakan waktu 40 hari, secara mendadak menjadi 50 hari. Hal ini dikarenakan pelabuhan tempat kapal yang digunakan untuk pengiriman mendadak sangat ramai, sehingga perlu mengantre lebih lama.
Dari kasus ini, dapat dihitung safety stocknya adalah :
Safety stock = (penjualan harian tertinggi x Lead time terlama) – (rata-rata penjualan harian x lead time)
Safety stock =(5050)-(3040)
Safety stock =2500-1200 =1300
Jadi, bisnis sepatu tadi perlu menyiapkan 1300 sepatu sebagai safety stock.
Hitung Reorder Point
Dengan hasil perhitungan yang sebelumnya tadi, maka selanjutnya bisa dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai dari reorder point. Nilai ini nantinya dapat membantu bisnis sepatu tadi untuk dapat melakukan pemesanan produk secara efektif. Beriku cara hitung reorder point:
Reorder point =Lead time demand +Safety stock
Reorder point =1200+1300=2500
Hasil ini menunjukkan, bisnis sepatu tadi perlu melakukan pemesanan kembali jika sisa stok sepatu yang tersedia di tempat penyimpanan berjumlah 2500 unit. Dengan begitu, bisnis sepatu tadi dapat memastikan persediaan sepatunya cukup hingga pesanan berikutnya diterima.
Tingkatkan Akurasi dan Efisiensi Perhitungan Reorder Point dengan Aplikasi dari Pinnacle Tech Vision!
Demikian pembahasan mengenai pengenalan, keuntungan, dan cara hitung reorder point yang perlu anda ketahui. Dengan mengetahui cara hitung reorder point, kini pengelolaan persediaan pada bisnis anda akan menjadi lebih baik. Apalagi ditambah dengan menggunakan aplikasi dari Pinnacle Tech Vision.
Pinnacle Tech Vision siap menyediakan berbagai kebutuhan aplikasi untuk membantu mengelola persediaan pada bisnis anda. Dengan fitur-fitur unggulan yang lengkap, aplikasi ini dapat membuat manajemen persediaan pada bisnis anda menjadi jauh lebih efisien, sehingga produktivitas bisnis pun akan meningkat.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan bisnis anda menggunakan aplikasi dari Pinnacle Tech Vision sekarang! Segera konsultasikan kebutuhan anda kepada tim Pinnacle Tech Vision dan dapatkan demo aplikasinya secara gratis dengan mengklik tombol di bawah ini.